Belakangan ini bandar sedang hits, saham-saham yang direkomendasikan di berbagai grup seringkali berdasarkan bandar beli atau tidak. Sedangkan teknikal dan fundamental mulai dikesampingkan. Namun tetap perlu diketahui, bandarmology adalah sebuah pola atau paham yang fungsinya sebagai pelengkap dari analisis-analisis lainnya.
Nah, jadi bagaimana cara kerja bandar ya? Khusus pada post hari ini kita akan membahas filosofi bandar, cara pikirnya, dan tujuannya dalam perdagangan. Saran terbaik supaya mudah mengerti post ini adalah Anda baca dan imajinasikan diri Anda sebagai si bandar itu sendiri. Siapa tahu juga nantinya imajinasi Anda jadi kenyataan.
So, here goes, The Tao of Bandar.
- Saham turun gue akumulasi, pas naik gue bantu naikin lagi sedikit, abis itu jual besar-besaran deh cuci gudang.
- Kalo gue lagi distribusi, saham ga boleh naik tinggi. Tapi kalo gue lagi akumulasi, boleh deh turun lagi harganya.
- Support resistance di grafik? Ga berlaku! Gue tentuin sendiri di angka yang gue suka.
- “Eh saham ini belom naik! Toel ah goban lot”. Dan setelah itu ritel biasanya ikutan.
- “Ehem.. Gue udah cuan berapa ya di saham ini? Minggu depan mau jalan-jalan.. Oke, jual”. Dan saham mendadak koreksi.
- “Wah berita jelek, banting dulu. Nanti orang lain ikut gue tampung. Pas berita bagus muncul gue jual”. Chart berantakan.
- Saham-saham gocap beli di pasar nego harga 10, besok jual di 50.
- “Biar nih saham ga cepet naik, gue akumulasi per hari dikit-dikit deh”. Jadinya banyak saham-saham yang kesannya mendadak naik.
- “Fake bid ah, pasang jual dulu di offer. Abis itu pura-pura beli di bid”. Saat ritel udah dateng, bid ilang deh. 😀
Atau..
- “Fake offer, antri beli dulu 3 ato 5 tick di bawah, terus pura-pura jualan lot gede di offer. Pas ritel takut n jualan, gue dapet barang harga murah”.. HORE!!!
- Analis berkata “Hari ini IHSG bisa rebound”. Bandar berkata “Gue mau jualan, merahin!”
Sisanya akan dilanjutkan di part 2. Semoga bermanfaat.