Trader itu, kalau dibahas maka akan luas sekali bahasannya. Psikologi ada, tips dan trik ada, teknik ada, analisa ada, kebiasaan trading pun ada, dan masih banyak lagi.
Tapi kalau kita fokus hanya pada kebiasaan, maka bisa dikatakan kalau topik ini adalah topik yang tidak akan ada habisnya.
Apa mungkin Anda pernah mengalami ini?
Berikut ini adalah beberapa dilema trader yang sering dialami oleh rekan-rekan saya, tapi saya pribadi merasakannya juga, seolah dilema seperti ini adalah umum dialami semua orang.
- Ketika saham yang dibeli kemudian naik
Bukan take profit, tapi galau jangan-jangan nanti setelah dijual akan naik lagi. Kalau sampai benar terjadi, wah cuan-nya kurang banyak. Tapi kalau di hold terus turun gimana? Nanti cuan-nya malah berkurang.
- Ketika saham yang dibeli kemudian turun
Arrrrgggh !@$!#@$! Kenapa ngga dijual tadi? Nyesal!
Lalu Anda cut loss, dan kabar buruknya, sahamnya rebound.
- Ketika sudah cut loss dan harga saham semakin turun
Yes!! Nanti tangkap lagi kalau ada peluang.
Sayangnya, belum tentu peluang tersebut benar-benar ditangkap.
- Mendadak investor
Pernah alami ketika niat Anda awalnya adalah trading tapi kemudian karena terjadi hal seperti di point 2 akhirnya Anda putuskan untuk investasi?
- Ketika saham konsolidasi
Makin galau. Dilepas, sayang. Ditahan, greget!!!
- Akhir konsolidasi
Kalau sahamnya naik, biarpun baru sedikit langsung dijual. Kalau sahamnya turun, hold aja deh.
- Ketika sedang full cash
Beli saham apa aja, yang penting ngga jadi penonton.
- Ketika sudah mau beli saham
Saham naik: jangan-jangan jebakan
Saham turun: nah untung gue ngga beli
Dari kumpulan dilema di atas, kita dapat melihat betapa besarnya peran mentalitas dan ketenangan jiwa dalam trading. Semoga menjadi bahan refleksi dan hiburan bagi Anda.
Ingin ngobrol tentang saham? Add LINE@ WH Project http://line.me/ti/p/%40moe0256e