Salam hangat!
Bagaimana trading Anda selama seminggu ini? Membosankan? Menegangkan? Atau malah mengasyikkan? Saya pikir yang paling terasa adalah menegangkan. Terutama karena bangunnya saham-saham gocap atau saham-saham harga Rp50,- dengan kenaikan yang fantastis.
Saham apa sajakah itu? Ada saham-saham dari grup Bakrie dan lainnya. Supaya tidka terkesan menjelekkan salah satu pihak, maka sepanjang Anda membaca post ini, semua saham-saham zombie ini akan saya sebut sebagai saham gorengan.
Sadarkah Anda sepanjang minggu ini Anda sedang “dihipnotis” oleh saham gorengan? Tunggu dulu… bukan hipnotis yang membuat Anda tertidur. Anda tetap dengan sadar melakukan trading, tapi Anda SECARA TIDAK SADAR melupakan saham lain dan mengejar saham gorengan.
Padahal, tentu saja saham gorengan bukanlah satu-satunya saham bagus di bursa efek kita, betul? Ada 535 perusahaan tercatat, dan Anda (termasuk saya) fokus pada saham-saham gorengan yang jumlahnya hanya beberapa. Termasuk saya, jadi kita semua sama-sama dihipnotis. Saya ikut trading pada 3 saham gorengan, 2 berhasil, 1 gagal. Setidaknya saya masih bersyukur hanya gagal pada 1 saham dan tidak “nyangkut” saat harganya kembali ke Rp50,-
Oke, jadi bagaimana cara Anda terhipnotis oleh saham-saham ini? Mudahnya, ketika Anda melihat hanya saham-saham ini yang aktif di layar running trade, lalu Anda lihat portofolio Anda yang sudah ada saham lain namun belum bergerak. Anda mungkin berpikir “Ah naiknya lama, jual aja deh. Rugi dikit tapi tuker ke saham gorengan nanti naik kan kasih cuannya lebih banyak”. Saat Anda melakukannya, maka Anda sudah terkena hipnotisnya.
Selanjutnya? Perhatikan saham-saham gorengan saja, naik jual, turun beli lagi, harapannya nanti naik lagi. Tapi kemarin semua harapan jadi sirna, betul? Auto rejection terjadi dan hari ini pun masih menurun.
Kemarin, saya post gambar ini di channel LINE@ dan Telegram saya.
Dengan tulisan “Manfaatkan momennya, mumpung masih anget” dengan maksud memberitahukan bahwa tren saham gorengan sudah mau berakhir, jadi manfaatkan untuk segera menyelamatkan keuntungan Anda dan jangan regu untuk cut loss jika memang posisi sudah merugi sedikit daripada kembali lagi ke harga Rp50,- dan “nyangkut”.
Saham-saham gorengan ini memberikan nilai positif dan negatif bagi kita semua, mau tahu? Yuk scroll ke bawah.
NEGATIFNYA
- Jelas sekali, Anda yang pendatang baru jadinya merugi.
- Apalagi kalau Anda jantungan dengan cepatnya pergerakan saham-saham ini.
- Anda jadi melewatkan saham lain yang jauh lebih bagus karena mengejar saham gorengan.
- Untung dari saham gorengan tidak seberapa, potensi ruginya besar, jantungannya parah. Jadi jelas, tidak baik untuk kesehatan dan emosi Anda.
- Tidak sempat kabur? Jadinya Anda menabung saham-saham gorengan.
- Lanjutan poin 5, Anda jadi susah tidur karena terus bertanya “kapan bisa saya jual?”
POSITIFNYA
- Anda yang profit modalnya jadi bertambah untuk membeli saham lain.
- Yang cut loss jangan sedih, syukuri saja Anda dapat pengalaman dan masih sempat mengamankan uang Anda, bayangkan kalau Anda termasuk yang “nyangkut”, tentunya lebih tidak enak.
- Anda setidaknya jadi bertambah ilmu tentang bandarmology dari saham-saham ini.
Dan yang paling positif dari usainya tren saham gorengan ini adalah…
Saham-saham yang bagus akan kembali diperdagangkan seperti biasanya. Jadi tidak fokus pada saham-saham tertentu saja. Dan ini yang paling saya tunggu.
Nah, bagi yang sudah kepalang “nyangkut” saya ada tips buat Anda:
- Saham gorengan bergerak karena ada isu. Tunggu mendekati hari-hari yang diisukan biasanya aka nada pergerakan lagi. Anda bisa manfaatkan untuk jual atau yang lainnya sesuai selera Anda sendiri.
- Kalau terpaksa mungkin Anda harus melepas di pasar negosiasi. Mumpung sahamnya masih tren, harganya di pasar nego pun bisa naik, jadi rugi Anda tidak akan terlalu dalam, dan dana Anda tidak akan “nyangkut” terlalu lama.
Sekian dari saya. Semoga bermanfaat, sampai bertemu di post selanjutnya.