Siapa pelaku pasar modal yang tidak kenal kata window dressing? Hampir semua tahu! 99% tahu! Mungkin kalau ada yang tidak tahu, hanya karena tidak tahu namanya window dressing namun mereka tahu apa yang terjadi saat window dressing.
So.. Window dressing itu adalah sebuah peristiwa, kejadian rutin di pasar modal dimana harga saham mengalami penguatan menjelang rilis laporan keuangan kuartalan. Terjadi di bulan Maret, Juni, September, Desember, kadang merembet ke bulan Januari dan kita mungkin kenal namanya January Effect. Ya, itu lanjutan window dressing di bulan Desember.
Window dressing sangat ditunggu oleh kebanyakan trader, why? Karena bisa mendatangkan keuntungan pastinya. Tujuan window dressing sendiri ada banyak, salah satunya adalah membuat persepsi bahwa laporan keuangan perusahaan saat dirilis nanti akan bagus sehingga tercermin dari harga sahamnya. Ada juga tujuan lain yaitu memperbaiki kondisi fundamental yang berhubungan dengan harga saham contoh PBV dan PER.
Ada beberapa hal yang perlu dicatat bagi Anda yang bermaksud memanfaatkan window dressing untuk memaksimalkan performa trading Anda. Mari kita ulas sama-sama.
AKHIR KUARTAL YA AKHIR KUARTAL
Banyak orang mengira, bulan kelipatan 3 merupakan masa window dressing atau ada juga ga yang menganggap window dressing sebagai siklus 3 bulan. Hampir benar, namun 3 bulan tersebut lebih ditujukan kepada akhir kuartal dimana setiap akhir kuartal akan ada rilis laporan keuangan emiten. Dan window dressing lebih sering terjadi di akhir kuartal saat sudah dekat dengan masa rilis laporan keuangan, bukan dari awal bulan. Kami menemukan bahwa window dressing efektif berjalan 10 s/d 14 hari menjelang rilis laporan keuangan. So, Anda bisa mulai menghitung kalender setiap kuartal untuk mempersiapkan strategi trading saat window dressing berikutnya.
SERING KEBABLASAN
10 s/d 14 hari sebelum akhir kuartal memang masa terbaik untuk trading saham di saat window dressing, namun window dressing ini bisa kebablasan sampai 1 minggu di bulan berikutnya. Contohnya, bulan Desember berlanjut ke bulan Januari dan kita sudah kenal dengan January Effect.
IT CHOOSES RANDOMLY
Jangan berpikir bahwa window dressing akan sama setiap tahun. Kami pernah mencatat saham-saham yang mengalami window dressing, dan berharap bahwa di tahun berikutnya akan terjadi hal yang sama pada saham yang sama. Ternyata tidak ada yang sama. Saat window dressing pun bisa menjadi momen bagus untuk melirik saham-saham 50 karena seringkali secara mengejutkan saham-saham ini memberikan keuntungan dalam sekejap. Sekejap naik, sekejap kembali ke 50.
PASTI ADA BANDAR
Bandar harus ada jika mau window dressing menjadi meriah, karena itu jangan heran jika pada saham tertentu sepanjang window dressing akan banyak saham yang diakumulasi dalam jumlah besar oleh bandar tertentu.
ADA AWAL ADA AKHIR
Akhirnya, setelah window dressing selesai, harga saham pun bisa kembali normal. Hal ini yang mendatangkan teori bahwa window dressing hanya untuk menciptakan persepsi karena tidak semua saham yang mengalami window dressing akan mencerminkan keuangan perusahaan. Justru sering ditemukan saham yang window dressing malah laporan keuangannya jelek. Karena itu Anda harus jeli melihat kapan window dressing akan berakhir dan segera tinggalkan saham tersebut. Jangan memikirkan tentang investasi jangka panjang hanya karena window dressing.
Share, ya!