Masih berlanjut tentang saham yang keluar dari indeks saham luar negeri. Namun kali ini berbeda indeksnya. Jika sebelumnya penulis membahas MPPA karena masuk indeks FTSE, maka kali ini penulis membahas PTBA yang keluar dari MSCI.
Sebelumnya, menurut pembaca, manakah indeks yang lebih perlu diperhatikan? FTSE atau MSCI?
Baik, tidak perlu pikir lama biar penulis bantu jawab. TIDAK KEDUANYA. Seorang investor akan sadar, bahwa dalam menilai value sebuah saham, keberadaannya dalam indeks bukanlah sesuatu yang harus diperhatikan. Jika memungkinkan, anggap tidak pernah ada indeks-indeks tersebut. Indeks tersebut hanya merupakan daftar belanja saham bagi investor asing, sedangkan value perusahaan dan sahamnya tidak akan pernah berubah hanya karena indeks ini. Efek dari masuk/keluarnya saham pada indeks ini juga hanya sementara. Adalah sebuah kebodohan dan kesalahan besar dalam menanggapi indeks saham secara berlebihan.
Nah, kembali pada PTBA ini. Pada hari keluarnya saham ini dari indeks MSCI, memang harganya sempat menurun, dan cukup drastis. Sempat hampir menyentuh target 5000 (highest pada 4970) dan gagal. Penurunan ini akibat dari aksi jual masif broker MS. Maklum, MSCI memang indeks milik mereka sehingga yang paling dominan dalam saham-saham di indeks ini tentunya MS. Namun penurunan tersebut ternyata hanya terjadi dalam 3 hari. Mari kita lihat pada gambar chart di bawah ini.
See? Setelah 3 hari, harga PTBA mencoba rebound. Dan di sini penulis amati terjadi fase penyesuaian. Apa itu fase penyesuaian? Fase penyesuaian adalah fase bergantinya pemain dominan baru (boleh disebut bandar) yang akan menggantikan pemain dominan yang lama. Jadi jika sebelumnya pemain dominan PTBA adalah MS, maka pada fase ini MS sudah mengeluarkan PTBA dari portofolionya dan diganti dengan pemain baru yang pada masa yang akan datang akan menjadi bandar baru bagi PTBA. Dan pada gambar di atas, sempat terjadi penurunan yang cukup dalam lagi bersamaan dengan IHSG yang turun luar biasa akibat perang dagang dan Rupiah. Namun karena sentimen luar, maka penurunan ini dianggap tidak ada.
What next? Dalam 2 minggu terakhir rupanya PTBA menguat kembali menembus level 4100. Hal ini dikuatkan dengan adanya upaya emiten kembali masuk dalam indeks MSCI. Dan sejak 2 minggu terakhir pula, terjadi fase akumulasi yang menurut Anda pasti bukan akumulasi. Ya, ini adalah metode baru yang kami beri nama stealth mode. Pada fase ini, ritel tidak mungkin melihat adanya akumulasi. Namun yang terjadi sebenarnya adalah akumulasi. Singkatnya, stealth mode ini berhasil dan membawa PTBA kembali memasuki harga di kepala 4 alias 4000.
Kembali dalam indeks MSCI mungkin menjadi kabar baik bagi saham ini, namun karena stealth mode sendiri sudah terjadi maka sudut pandang kami adalah tidak peduli dengan adanya news ini, naik tetap naik. Dan itulah asal mula adanya catatan pada chart PTBA “trend patah, dan AKAN KEMBALI”.
LALU, BAGAIMANA POSISI PTBA SAAT INI? MASIH LAYAK BELIKAH?
Tentu saja untuk menjawab hal ini kita perlu memastikan kondisi PTBA secara teknikal. Mari kita bedah chart-nya.
Pada saat ini, secara teknikal PTBA sedang menguji resistance barunya pada MA60 (perhatikan bagian yang dilingkari pada gambar). MA60 ini ada pada 4200, dan posisi harga PTBA pada penutupan perdagangan hari Jumat 21 September 2018 adalah 4170, sangat dekat! Dan sebenarnya pada perdagangan kemarin, PTBA sudah sempat menyentuh 4200 namun belum berhasil breakout.
Strategi terbaik yang penulis simpulkan untuk PTBA dari analisa di atas adalah buy on breakout 4200, target kenaikan terdekat ada pada 5000.
Semoga bermanfaat.
Apa itu stealth mode? Metode ini masih belum dapat penulis paparkan karena memang rumit dan hasil pengujian pada 20 orang cukup mengecewakan, hanya 1 orang yang mengerti. Namun jika ingin mencari saham yang mengalami stealth mode ini tanpa repot analisa, Anda bisa dapatkan dengan berlangganan produk kami SAMSUL Stock Screener, info dapat ditemukan di sini.