Benarkah sell on news/fact itu ada?
Pertanyaan tersebut sering muncul dalam gathering yang penulis adakan. Penulis memandang bahwa ketertarikan penanya lebih cenderung bukan pada ingin menambah wawasan, namun karena sudah punya saham yang baru saja berita bagusnya bermunculan. Dan hal tersebut diakui oleh mereka. Khususnya mereka yang menyimpan saham PT Erajaya Swasembada Tbk. alias ERAA.
Emiten ini mengalami kenaikan cukup signifikan setidaknya dari harga 700an sampai pada titik tertingginya pada 3400, luar biasa!
Namun seiring dengan maraknya berita positif mengenai emiten, harga sahamnya justru perlahan jatuh sampai dengan hari ini, 20 Oktober 2018. Jadi, benarkah sell on news/fact itu ada? Well, bisa, bisa jadi.
Namun untuk membuktikan news tersebut benar menjadi indikasi menurun atau tidak, mari kita ulas sedikit mengenai hal-hal yang terjadi pada emiten ini.
- Kerjasama dengan Xiaomi tidak 100% menjamin keuntungan yang bertumbuh.
Seperti yang kita tahu, yang menjadi alasan utama kenaikan harga saham ERAA adalah kerjasama dengan Xiaomi. Namun mari kita bicara fakta. Penulis menemukan bahwa official store Xiaomi bertambah setelah kerjasama tersebut.Di saat bersamaan, harga ponsel Xiaomi di gerai Erafone lebih mahal Rp300.000,- per unitnya. Maka dengan demikian porsi keuntungan akan lebih besar pada Xiaomi, bukan pada ERAA.
Hal berikutnya yang disebut menjadi sentimen positif bagi ERAA adalah adanya ponsel Xiaomi Pocophone F1. Kebetulan penulis memiliki ponsel ini namun di sini penulis tidak bermaksud me-review ponselnya melainkan memberitahukan bahwa penjualan Pocophone rupanya tidak seindah yang dipikirkan. Biasanya ponsel yang baru rilis akan sulit didapatkan pada sebulan pertama karena sangat laris dan tinggi jumlah peminat, namun penulis langsung mendapatkannya. Maka ini menjadi salah satu bukti bahwa Pocophone tidak logis dijadikan sentimen positif bagi ERAA. Bukannya sama sekali tidak menjadi sentimen positif, keberadaan Pocophone memang sentimen positif, namun efek yang diharapkan oleh pelaku pasar harus diturunkan sedikit karena tidak seindah yang dipikirkan atau yang digosipkan di forum-forum.
- Pergerakan saham ERAA secara teknikal memang menurun.
Mari kita bedah chart-nya.
Dari sini terlihat bagaimana MACD sudah berada di bawah center line (0) dan jika ditarik garis trend line pun terbukti dan jelas sekali bahwa ERAA memasuki downtrend. Dan secara teknikal pula, downtrend ini masih akan terus berlanjut sampai resistance trend line berhasil ditembus. Berapa resistance-nya? Belum tahu, jika trend line yang terbentuk miring ke bawah seperti ini maka setiap harinya resistance akan semakin menurun. Sampai pada perdagangan terakhir harga saham masih berada di 2030, bisa jadi beberapa hari ke depan 2000 saja sudah jadi resistance-nya. - Belum lagi bandarmology-nya. Namun kali ini karena belum memiliki data yang memadai maka pergerakan bandar pada saham ini tidak dibahas. Satu-satunya sentimen positif yang asli pada saham ini adalah sejak paparan emiten tentang menambah ratusan gerai sepanjang tahun 2018 ini. Dan, memang kenaikan harga saham ERAA justru dimulai setelah berita ini, bukan karena adanya kerjasama dengan Xiaomi, berita kerjasama ini hanya menjadi penambah saja.
Jadi sekiranya Anda sudah tahu bahwa tidak ada saham yang mengalami uptrend selamanya, bahkan saham-saham blue chips pun harus terkoreksi dulu sebelum menguat kembali.
Selagi belum ada pembuktian bahwa kerjasama dengan Xiaomi dari laporan keuangan, maka performa saham ERAA belum akan kembali naik.