Sudah naik tinggi, namun seberapa menarikkah saham PT Sat Nusapersada Tbk. alias PTSN?
Saham ini sudah banyak dibahas di forum-forum terkait kerjasama dengan Pegatron. Apa/siapa itu Pegatron? Apa kerjasama mereka sampai harga sahamnya naik melebihi 500 persen? Dan apakah sebenarnya kontrak kerjasama ini memang pantas membuat harga sahamnya naik sebegitu tingginya? Simak ulasan kami berikut ini.
Pertama, siapa itu Sat Nusapersada?
PT Sat Nusapersada Tbk. alias PTSN adalah perusahaan manufaktur perakit produk eletronik, mulai dari smart phone, komputer, laptop, dan lainnya. Intinya, merakit.
Lalu siapa Pegatron?
Pegatron adalah perusahaan serupa yang berbasis di Taiwan. Merek produk yang sudah terkenal rakitan perusahaan ini adalah Asus dan iPhone, dan sisanya dapat Anda pelajari di situs perusahaan sendiri.
Jadi, kedua perusahaan manufaktur ini bekerjasama. Kerjasama tersebut sudah dipaparkan oleh pihak PTSN bahwa kontrak telah mereka kantongi, dengan kata lain sudah pasti berjalan. Kerjasama tersebut adalah PTSN akan merakit produk-produk elektronik Pegatron. Selain itu, Pegatron juga turut membangun pabrik di Batam. Jadi saat ini walaupun belum dipastikan namun banyak yang sudah menduga-duga bahwa nilai kontrak ini pasti besar sekali. Perhitungan tersebut adalah wajar.
Mengapa Pegatron bisa terpikir untuk masuk ke Indonesia dan menggandeng PTSN? Thanks to Trump and trade wars. Perang tarif dari Trump telah membuat banyak perusahaan luar negeri berpindah ke Indonesia karena khawatir pendapatan bisnis mereka akan tertekan oleh terif naik terus naik. Walaupun bisnis mereka mungkin lancar, namun dengan adanya beban tarif ini maka investor akan memandangnya jelek, itu sudah pemikiran umum.
Next, setelah urusan dengan Pegatron ini, prospek PTSN di mata investor pasti terasa cerah. Pertanyaannya adalah benarkah secerah itu? Mumpung laporan keuangan terbaru belum rilis, maka kita dapat menyelidiki laporan keuangan terakhir pada Q3 2018 apakah memang saham ini memiliki fundamental yang baik sebelum kontrak ini. Berikut datanya.
Sebenarnya jika bukan karena pertumbuhan drastis pada Q3 2018, fundamental perusahaan ini biasa-biasa saja. Namun perubahan besar terjadi pada Q3 ini, tahun sebelumnya pada periode yang sama, market cap masih 343.7 milyar, dan di tahun 2018 kuartal 3 menjadi 3.5 trilyun. Ditambah dengan pertumbuhan nett profit menjadi 158 milyar dari sebelumnya hanya 10.6 milyar, menariknya, tanpa penguarangan total aset. Hal ini tentu menjadi sentimen positif yang bersifat sementara. Hampir semua perusahaan yang mengalami lonjakan laba, harga sahamnya akan menguat juga dalam jangka pendek.
Dengan demikian, PTSN telah memenuhi kriteria sebagai growing company yang layak untuk investasi. Hal ini tentunya tidak lepas dari adanya kontrak dengan Pegatron. Bisa jadi, pertumbuhan aset ini sudah termasuk di dalam kontrak tersebut.
Satu hal yang bisa menjadi penguat harga saham ini lebih lanjut: nilai kontraknya. Jika nilai kontrak ini mengalahkan market cap PTSN dari laporan keuangan terakhirnya, maka PTSN akan menjadi hidden gem in stock market.
Rekomendasi: buy.