Masuk musim rilis laporan keuangan, pelaku pasar menggunakan laporan ini sebagai sarana mencari “alasan” mengapa saham harus menguat. Tentunya dengan melihat emiten mana yang mencatakan pertumbuhan kinerja keuangan yang akan dibeli sahamnya, apalagi jika kenaikannya melebihi 20% YOY, umumnya ritel sangat menyukai hal ini dan berbondong-bondong membeli saham tersebut sampai harganya naik.
Strategi ini tidak salah, memang di saat suatu saham sudah memiliki alasan untuk naik, maka saat itu pelaku pasar akan menaikkannya, walaupun ada beberapa saham yang memiliki kejadian khusus dimana harga sahamnya terus menerus menguat tanpa perlu alasan apapun. Bahkan tanpa perlu dibuatkan analisanya oleh media maupun situs manapun.
Namun jika laporan keuangan mengalami penurunan kinerja, atau mencatatkan kerugian, maka hal ini menjadi alasan baru untuk menjual dan meninggalkan saham tersebut. Seperti pada contoh saham yang kami ambil dalam artikel ini, LPPF.
Berdasarkan data yang tim peroleh, emiten masih mencatatkan laba menjadi 1,1T, memang menurun 42% YOY dimana tahun sebelumnya 1,91T. Hal ini dikarenakan beban yang tinggi, dimana penjualan justru meningkat. Artinya secara bisnis masih ada pertumbuhan hanya saja tertekan oleh cost. Namun hal tersebut segera disambut dengan penurunan yang terkesan “lebay” alias berlebihan.
Pada 1 hari setelah laporan keuangan rilis, harga saham jatuh sampai auto rejection bawah (ARB), dan berlanjut menurun kembali cukup besar, data tersaji pada chart di bawah ini. Kondisi ARB ini sangat berlebihan lantaran tim menilai, respons negatif memang wajar namun selama perusahaan masih membukukan laba dengan pertumbuhan penjualan maka seharusnya tidak perlu sampai ARB.
Bagaimana menurut Anda? Tidakkah penurunan ini sebenarnya menarik? Tidak? Baik, Anda mungkin sekarang ini melihat penurunan LPPF adalah hal yang wajar karena bisnis Lippo Group memang dikabarkan sedang lesu juga, namun ada aksi korporasi yang sedang berlangsung dan membawa harapan kenaikan bagi saham ini. Barikut kami sertakan link berita tersebut, silakan klik di sini.
Sudah tahu beritanya? Ya, ini sedang berlangsung dan tahun depan merupakan batas akhirnya. Buyback tidak akan dijalankan pada awal periode karena umumnya yang melihat hal ini sebagai sentimen positif dan buru-buru menaikkan harga saham tersebut adalah ritel, sedangkan emiten sendiri bisa mengundur niat buyback sampai pada waktunya harga saham dianggap sudah cukup rendah dan saatnya melakukan pembelian sejumlah dana yang disiapkan.
Hal tersebut kami konfirmasi dengan menganalisa pergerakan bandar pada perdagangan 2 hari terakhir dan kami menemukan bahwa timing dilakukannya buyback mungkin sudah datang. Perhatikan data di bawah ini.
Anda mungkin sudah terbiasa fokus dengan penjualan broker asing sehingga akan melihat kolom seller lebih dulu. Namun kami ingin mengajak Anda melihat kolom buyer lebih dahulu, dan hanya fokus pada yang pertama. Broker KI, bagi Anda yang sudah berpengalaman di pasar modal mungkin sudah hapal dengan kahadiran broker ini di hampir semua saham grup Lippo. Ya, memang kerap kali broker ini menjadi broker yang digunakan untuk mengangkat saham-saham grup Lippo, sehingga beberapa trader memberinya julukan sebagai “brokernya Lippo”.
BUYBACK MUNGKIN SUDAH DIMULAI
Melihat kemunculan KI dalam 2 hari terakhir dan dengan beraninya menampung saham LPPF yang sedang jatuh dalam, apalagi perannya selama ini pada saham-saham grup Lippo, sangat mungkin jika buyback dimulai saat ini, melihat harga saham juga sudah sangat murah dibanding beberapa tahun lalu.
Mengapa perusahaan buyback saham? beberapa percaya bahwa tujuan dilakukannya buyback adalah karena sudah adanya peluang mendapat keuntungan dari perbaikan kinerja dan emiten bermaksud menambah keuntungan tersebut dengan membeli sahamnya sendiri, tujuan lain, menahan penurunan harga saham agar tidak lebih rendah lagi.
Jika benar buyback telah dimulai, maka inilah saatnya untuk mulai mengamati pergerakan saham LPPF. Kita tidak perlu terburu-buru mengikuti, karena buyback yang baik adalah yang dilakukan saat harga sedang rendah maka sangat mungkin harga LPPF jatuh lebih jauh saat ini, maka timing yang terbaik adalah saat penurunan sudah reda dan masih adanya peran KI dalam pergerakan saham LPPF.
Rekomendasi: wait and see.