Saham Sentul City Tbk. alias BKSL mengalami penurunan drastis pada tanggal 25 Februari 2019 karena pada hari tersebut terjadi penjualan besar oleh broker ID. Sempat dipertanyakan siapa penjual dibalik broker ID ini dan didapatilah jawaban bahwa penjual tersebut adalah Jonathan Tahir yang sebelumnya pernah membeli saham ini di pasar nego dengan harga 350 dengan broker yang sama.
Baca: Putra Dato Sri Tahir Jual 250 Juta Saham Sentul City
Setelah mengalami penjualan besar tersebut, sejak itu harga saham BKSL kian menurun, padahal sebelumnya sempat dirumorkan bahwa saham ini berpotensi menuju 1000 dan optimisme pembelian Jonathan Tahir membeli saham ini di harga 350 seolah mencerminkan hal tersebut.
Banyak pelaku pasar yang mungkin sudah terbiasa dengan adanya distribusi sebagai pertanda buruk dimana bandar tahu info dan bergerak duluan, lalu ritel terjebak di harga tinggi karena tidak mengetahui atau terlambat mengetahui apa yang terjadi.
Penulis membuat artikel ini berdasarkan banyaknya pertanyaan pada LINE@ WH Project tentang saham ini. Butuh cukup lama untuk memperhatikan dan mengambil kesimpulan akan apa yang sedang terjadi, terutama karena penulis melihat tidak ada yang perlu dikhawatirkan, justru pergerakan saham BKSL masih terbilang masuk akal dan aman karena ada penjaganya.
Pertama, Anda harus tahu bahwa penurunan BKSL dimulai pada tanggal 25 Februari 2019 dengan distribusi tunggal dari broker ID yang kemudian diberitakan sebagai Jonathan Tahir. Selain broker ID, terlihat beberapa broker ritel cukup panik dan ikut menjual, namun tidak ditemukannya penjualan besar lebih lanjut selain dari broker ID seolah menjelaskan bahwa mereka tidak ikutan. Sehingga distribusi tunggal ini bukanlah pertanda buruk yang membuat prospek emiten menjadi jelek. Laporan keuangan tahunan juga belum rilis, belum ada sentimen baru untuk saham ini.
Secara year to date (YTD), ada broker penjaga BKSL yakni IF dan KZ. Data di bawah adalah data pada awal tahun 2019 hingga 25 Februari 2019 pada saat penurunan pertama kali.
Jika kita kembali mengamati chart, akan terlihat bahwa BKSL mengalami uptrend sampai dengan tanggal 25 Februari karena adanya kedua broker ini dan berakhir karena kemunculan broker ID yang melakukan penjualan. Dapat diperhatikan juga bahwa selain broker IF dan KZ, broker-broker pembeli lainnya adalah broker yang cukup dikenal sebagai jagoan dalam melakukan pembelian, ibaratnya jika mereka berani beli maka sudah ada hal bagus yang menjadi dasar aksi beli tersebut.
Maka kesimpulan bahwa penurunan yang disebabkan oleh broker ID bukanlah sebuah masalah sudadh terjawab. Memang, saat ini kedua broker utama yang menjadi penjaga BKSL terlihat “ngerem” dulu dan mengurangi pembelian mereka, namun poin pentingnya adalah tidak adanya penjualan dari broker yang sama, atau di pasar nego, atau dengan broker lain yang jumlahnya sama. Maka akumulasi sebenarnya masih ada di saham ini.
YANG PERLU DILAKUKAN
Sebelum memutuskan apa yang perlu dilakukan, lebih baik kita tahu dulu kapan distribusi ini berakhir.
Penulis membuat asumsi bahwa ID akan menjual habis semua saham BKSL yang dimilikinya, sekitar 3 juta lot, termasuk di pasar reguler yang sudah dikumpulkan sejak tahun 2017. Maka tentu saja, untuk mengatakan distribusi selesai adalah pada saat stock mereka habis. Namun mengenai penjualan Jonathan Tahir, penulis melihat ada hal menarik yang belum tentu terjadi namun berpeluang terjadi.
Dalam sebuah wawancara, Tahir mengatakan bahwa pihaknya “ngga punya duit” untuk mengakuisisi saham BNLI. Tentunya isu ini sudah cukup hangat dan tercermin dari kenaikan saham BNLI beberapa waktu terakhir. Mungkinkah penjualan BKSL ini akan membuat mereka jadi punya duit untuk membeli BNLI? Bisa jadi…
Dari satu aksi ditemukan 2 peluang, maka yang perlu Anda lakukan sekarang adalah membuat keputusan, melepas BKSL lalu gambling dengan potensi BNLI (yang masih sebuah tebaka penulis), atau bersabar menunggu distribusi oleh ID selesai dan kembali membeli di bawah atau averaging down BKSL. Secara teknikal BKSL dipertahankan pada support 109 dengan masih adanya penjualan dari broker ID. Next support: 100.
Rekomendasi: wait and see.