Banyak perdebatan antar trader sejak memasuki bulan April karena akan datangnya pemilu. Terbentuk 2 kubu, dimana 1 kubu percaya bahwa strategi terbaik adalah menunggu hasil pemilu atau yang saya sebut kubu pasti, dan yang 1 lagi selalu mengincar kesempatan dan sebaiknya tidak perlu menunggu karena akan kehilangan kesempatan di momen menjelang pemilu, kubu ini saya sebut kubu nekat. Kubu nekat membuat argumen lebih jauh bahwa sentimen pemilu hanya sebuah klise maka sebaiknya tidak perlu khawatir. Benarkah demikian?
Sebagai sesama pelaku pasar, saya pun tertarik untuk memberikan pendapat, bagaimanapun ini menarik bagi saya. Menunggu agar lebih pasti, atau serbu tanpa pikir panjang.
Sebagai narasumber saya juga sudah berdebat beberapa kali tentang potensi IHSG akan menurun jika Jokowi kalah, dan jika Jokowi menang maka IHSG sudah fixed pasti menguat, benarkah begitu?
Mari kita ulas sedikit.
Menurut saya, jika Jokowi kalah, laju IHSG tidak lantas menurun, apalagi jika disamakan dengan crash, tidak. Namun jika kenaikan terhenti maka itu benar. Investor tentu akan mempertanyakan program kerja Prabowo lebih dulu sebelum beraksi karena jika beliau menang maka beliau adalah pemimpin baru yang belum memberikan bukti apa-apa, hal ini sama saja dengan Jokowi 5 tahun yang lalu. Karena itu laju pasar bisa terhenti dan sideways sambil melihat apakah program kerja Prabowo menguntungkan mereka atau tidak. Pada dasarnya investor memang mencari keuntungan, jadi hal ini wajar, bukan takut pemerintahnya melainkan takut kalau tidak bisa untung.
Kalau Jokowi menang lagi? Well, sudah membuktikan di periode pertama, dan pembangunannya yang dianggap sukses maka jika beliau menang lagi, ibarat sudah memberikan bukti maka laju pasar sudah jelas dan akan mengulang kejadian 5 tahun yang lalu.
Tanpa bermaksud mengarahkan, pilihan selalu di tangan Anda, gunakan hak pilih pada tanggal 17 April nanti.
Sekarang kita kembali ke topik, benarkah menunggu hasil pemilu adalah salah dan hanya sebuah klise?
Hal ini sama seperti menanyakan seorang murid akan naik kelas atau tidak sebelum melihat hasil ujian. Tentunya secara logis kita tidak bisa bilang dia naik kelas sebelum melihat hasil ujiannya. Namun jika murid tersebut memang sudah mempersiapkan diri dan memperlihatkan optimisme bahwa dia akan naik kelas, maka orang lain juga akan berekspektasi tinggi terhadap dirinya.
Sama seperti IHSG, Anda belum tahu siapa pemenang pemilu. Survey boleh memberikan harapan, namun bukan kepastian. Itulah mengapa mereka yang tidak mau kehilangan kesempatan itu saya sebut nekat.
Nekat, namun sebenarnya tidak salah. Mengapa?
Menjelang pemilu, pasar lebih bergejolak dibanding biasanya, sehingga trader biasanya akan lebih mudah menghasilkan uang. Analisa teknikal mereka akan lebih akurat di masa seperti ini.
Namun tidak bagi yang mengejar sentimen. Karena membutuhkan kepastian sebagai sentimen itu sendiri maka mereka akan memilih untuk menunggu.
Lalu, diantara kedua kubu ini mana yang lebih baik diikuti? Tanya seorang client kami.
Saya memilih untuk mengambil jalur tengah, mengingat kedua kubu memiliki manfaat masing-masing yang tidak dimiliki satu sama lain. Saya setuju jika sebelum pemilu adalah kesempatan untuk trading menggunakan gejolak pasar, dan juga setuju untuk menunggu hasil pemilu agar lebih pasti.
Strateginya, trading saham apa saja yang memberikan sinyal naik, termasuk saham-saham yang dekat dengan politik seperi konstruksi, infrastruktur, media, yang penting pertama harus ada sinyal naik dulu.
2 – 3 hari menjelang pemilu, jual, dan jangan lihat dulu. Juga jangan sesali jika harganya masih menguat di sisa 2 – 3 hari tersebut. Jika memang uptrend dan solid, Anda terlambat sedikitpun masih akan tetap dapat untung.
Bagaimana dengan saham-saham yang terbebas dari sentimen pemilu? Yang itu boleh saja Anda hold sedikit lebih lama.
Jadi strateginya bisa dikombinasikan, Anda bermain aman pada saham-saham politik, dan agresif pada saham-saham yang terbebas dari sentimen politik. Mudahkah menjalankan ini? Tentu, saya berani bicara hanya kalau saya sudah coba.
Sebagai penutup, saya ingin mengajak Anda menanamkan mindset bahwa SIAPAPUN PRESIDENNYA NANTI, PASAR MODAL SELALU MEMBERIKAN PELUANG, maka cari waktu kapan peluang tersebut muncul, dan Anda akan selalu untung.
Salam cuan to the sky!
WH Project Team