Bukan pasar modal namanya jika tidak memerlukan ilmu dan pemahaman akan adanya jebakan-jebakan yang tidak kasat mata. Seperti yang akan penulis ulas di sini.
Pernah mendengar kata value trap yang mengartikan bahwa nilai buku suatu emiten bisa terlihat murah namun harga sahamnya semakin murahan? Bagi Anda yang merupakan value investor mendengar kata ini mungkin sudah biasa. Bagaimana dengan isitilah dividend trap?
Dividen adalah sebuah benefit bagi investor yang menginvestasikan dananya pada saham yang membagikan dividen tersebut. Semakin lama disimpan, semakin menguntungkan, katanya. Banyak penasihat investasi mengatakan bahwa saham yang layak dibeli adalah saham yang memiliki dividend yield tinggi.
Benarkah demikian?
Tahukah Anda bahwa dividend yield sangat mudah dimainkan? Sebelum membahas ini lebih lanjut, mari kita imajinasikan, atau lihat langsung saham yang Anda sudah beli dengan dividend yield tinggi, namun setelah dibeli harganya turun drastis.
Mengapa harga saham justru semakin menurun setelah cum dividend? Pertanyaan tersebut sering penulis terima pada LINE@ WH Project. Hal tersebut mungkin sudah biasa karena banyaknya pelaku pasar yang membeli saham tersebut hanya untuk mendapatkan dividen, dan menjual kembali pada ex date karena “tugas” mereka mengejar dividen sudah selesai. Namun umumnya penurunan ini tidak akan lebih lama dari seminggu.
Jika penurunan ini lebih dari seminggu, maka dividend trap dimulai. Anda sejak awal ditarik untuk membeli saham tersebut dengan alasan dividend yield yang tinggi. Sebut saja seperti ini:
Dividend yield saham ini 50% artinya jika kita beli sahamnya maka kita dapat dividen sebesar 50% dari modal.
Pernah dapat info seperti di atas? Jika pernah, dan Anda beli sahamnya, sekarang mungkin sedang mengalami floating loss. Dividend trap adalah ketika harga cenderung menurun namun di saat yang sama terjadi pembagian dividen sehingga yield menjadi tinggi. Memang benar jika yield tersebut tinggi maka return Anda relatif tinggi. Namun penulis mengajak Anda untuk biasakan analisa pergerakan harga sahamnya dulu.
Tidak bisa membeli saham dengan alasan yield tinggi, lalu menderita kerugian yang bahkan tidak tertutupi oleh dividen tersebut, pada akhirnya Anda tetap merugi,
Yield bisa dimainkan, caranya turunkan harga saham saja. Sekalipun nominal dividennya sama dengan tahun lalu, maka yield akan tetap tinggi.
Sampai di sini Anda sudah mengerti dividen trap, yaitu kondisi dimana dividend yield dibuat tinggi sehingga saham menjadi menarik, namun pada dasarnya harga saham sedang mengalami strong dowtrend. Sekarang, bagaimana cara menghindarinya?
Pada dasarnya, kebiasaan menganalisa dulu sebelum membeli adalah kunci dari penanggulangan semua jebakan di pasar. Jika Anda cek dulu sahamnya, pastikan layak dibeli atau tidak, maka Anda akan dan sudah berhasil menghindari jebakan di pasar modal.
Yang perlu Anda lakukan adalah memiliki sikap skeptis, tidak mudah percaya namun analisa dulu. Anda bisa mendapatkan informasi dari orang-orang yang Anda kenal baik atau mungkin pialang Anda sendiri, dan sebaik apapun mereka, informasi mereka tetap bisa salah. Maka, analisa dulu. Tidak ada gunanya mendapat dividen jika akhirnya dividen tersebut bahkan tidak sanggup menutupi kerugian yang menanti Anda pada ex date dividend.
Sebenarnya sudah ada beberapa contoh dividend yield palsu yang menjebak sejak tahun 2017, namun agar tidak dikatakan menjelekkan emiten tertentu maka penulis tidak buka di sini.
Be a careful investor!