Sell On May, atau apapun namanya, kini faktanya IHSG tersungkur jatuh dan sudah mendekati penembusan support 6000. Kondisi ini tentu bisa lebih parah lagi, karena kini perang dagang yang ditakuti telah terjadi. Dana asing keluar, pada saham-saham yang listing di Indonesia. Jokowi Effect yang sebelumnya berhasil membuat IHSG menguat pada 18 April 2019 seolah menghilang.
Saham WEGE menjadi salah sati saham yang paling banyak dibahas dan dipertanyakan, lantaran pelemahanya terlalu ekstrim. Pelemahan rata-rata sebesar 6% sehari memang terlihat kecil, namun jika melemah 6% setiap hari tentunya besar. Yang paling banyak dipertanyakan adalah apa yang terjadi dengan saham ini?
Anda boleh panik dengan grafik yang penuh dengan warna merah saat ini, namun Anda harus mengerti apa yang terjadi dibalik grafik tersebut.
Karenanya, penulis menyajikan grafik pergerakan investor asing pada saham WEGE. Mengapa investor asing? Karena merekalah yang menggerakkan harga saham WEGE pada awalnya, maka sekarang kita harus tahu apakah penurunan yang terjadi sekarang ini benar karena asing atau bukan.
Sebenarnya, WEGE memang mengkhawatirkan jika melihat grafiknya saja, namun jika Anda perhatikan lagi di bagian bawah, adanya Foreign Volume dapat membantu menjelaskan lebih baik kondisi WEGE saat ini.
Pada gambar di atas, WEGE mendapatkan akumulasi asing dalam jumlah besar selama bulan Maret sampai dengan akhir April, akumulasi terjadi pada rentang harga 318 – 430, yang mana jika dirata-rata adalah 374. Dan harga saham saat ini sudah di bawah 300 dengan adanya net sell yang tidak sebanding dengan net buy yang terjadi sebelumnya.
Terjadi net sell, hanya beberapa hari dan jumlahnya sedikit, artinya bisa dikatakan asing masih nyangkut di saham ini? Bisa saja, atau mereka memang sengaja hold karena ada strategi lain.
Salah satu cara broker asing dalam mempermainkan ritel adalah dengan membiarkan harga saham jatuh dan pada saat momennya sudah tepat menurut mereka maka mereka akan membeli kembali. Maka saat ini ada kemungkinan bahwa mereka memang membiarkan harga WEGE turun sedalam mungkin, net sell yang dilakukan sangat mungkin bertujuan hanya untuk memperparah psikologi ritel dan melihat bahwa prospek saham ini sudah tidak ada. Ingat bahwa asing dapat berkorban sedikit demi mencapai tujuannya. Seperti bagaimana INKP dan TKIM terlihat masih diakumulasi asing, namun sejak penulis bongkar strategi asing dibaliknya, harganya terus menurun sampai sekarang.
YANG BISA ANDA LAKUKAN
Jika saat ini Anda membaca artikel ini sambil berkata “saya masih nyangkut dan apa yang harus dilakukan?” maka coba perhatikan pasar secara keseluruhan dan perhatikan fakta bahwa memang hampir semua saham menurun, ada yang sudah turun dalam, ada yang baru mulai turun, dan ada yang maish dalam tahap distribusi sebelum turun. Anda pemilik WEGE mungkin termasuk beruntung karena harga saham turun lebih dulu dan masih tersimpan dana asing di dalamnya, karena ada peluang untuk menjadi yang naik duluan juga setelah pasar kembali menguat.
Karena itu, kurangi dulu aktivitas trading Anda, tidak perlu paksakan averaging down terlalu cepat. Anda tidak mungkin kuat melawan pasar sendirian. Hold dan jika sudah terjadi akumulasi asing lagi dalam jumlah besar, itulah saatnya Anda masuk kembali.
Bagi yang belum beli, jangan mengikuti tradisi lama menutup layar saat downtrend dan kejar-kejaran saat uprtend. Jika WEGE adalah pilihan Anda, amati daan bersiap untuk membeli juga pada saat asing telah kembali membeli saham ini.