Salah satu saham yang sudah memakan korban ritel secara halus adalah saham INCF.
Tidak banyak yang bisa menjelaskan mengapa saham ini bisa memakan korban tanpa disadari oleh korban itu sendiri. Ritel selalu jadi korban, sudah bukan hal yang aneh lagi, namun tidak ada salahnya mengetahui mengapa ritel bisa jadi korban. Dan pada artikel ini, penulis akan mengulas rahasianya.
Semua dimulai dari suatu hari dimana harga saham ini mengalami penguatan signifikan pada tanggal 4 Juli 2019, perhatikan gambar di bawah ini.
Pada awal penguatan harga, terlihat perangkap yang indah bernama fake bid. Yaitu kondisi dimana bid menebal dan harga saham menguat. Dalam prinsip ekonomi kondisi seperti ini adalah cerminan banyaknya permintaan sehingga hal tersebut terlihat wajar jika harganya naik.
Well, jika memang begitu, lalu mengapa setelah harganya menguat lalu bid menghilang? Perhatikan gambar di bawah ini.
Setelah menguat cukup jauh, bid menghilang dan offer pun menjadi sedikit. Pada saat ini ritel masih akan berpikir bahwa akumulasi sudah besar sehingga barang beredar tinggal sedikit. Dan di sinilah ritel selalu kena perangkap, dan sejauh ini, mereka sudah.
Jika Anda adalah pemegang saham INCF, selebihnya pasti sudah Anda ketahui, bagaimana harga sahamnya sudah menurun sampai suspend. Fake bid pada dasarnya hanyalah sebuah panggilan terhadap ritel untuk membeli barang buangan bandar. Setelah fake bid harga akan menurun. Ciri-ciri fake bid lebih jauh dapat Anda pelajari pada buku The Tao Of Bandarmology.
PERTANYAAN FOLLOWER
Seorang follower mengirimkan gambar grafik INCF dengan indikasi harapan bahwa saham ini akan menguat kembali secara signfikan (tidak dipaparkan di artikel ini), dan menanyakan apakah hal tersebut akan terjadi.
Penulis menggunakan analisa teknikal sederhana, untuk menjelaskan bahwa sekalipun dia tidak mengerti apa yang terjadi di atas, seharusnya pola head and shoulders sudah sangat menjelaskan betapa buruknya arah pergerakan saham INCF ke depan. Seperti pada gambar di bawah ini.
Dari analisa teknikal saja sudah terlihat jelas bagaimana saham ini sebenarnya tidak akan memberikan keuntungan bagi trader. Jadi, mengapa Anda bisa beli?
“Yang membuat saham terasa seperti gambling adalah pelaku pasarnya sendiri, gagal maupun berhasil ada di tangan yang pegang keyboard“