WARNING! Membaca artikel ini akan membuat Anda sakit hati dan tidak percaya, karena mungkin Anda pernah atau sedang nyangkut di saham ini.
Belakangan ini saham pakan ternak, sebut saja JPFA dan CPIN mulai ramai kembali dibicarakan. Karena mengalami penguatan dan karena pernah menyentuh level tertingginya maka tentu saja semua pengamat saham ini berharap harganya akan kembali menguat ke level tertingginya, apalagi yang masih nyangkut…
Tidak melewatkan kesempatan ini, kedua saham ini tidak lepas dari ejekan dan alasan untuk membenarkan teori bahwa pada waktu itu kedua saham memang sudah terlalu tinggi harganya dan berita dimana-mana. Memang di saat seperti itulah seharusnya kita sell off dan bukan semakin percaya diri membeli di harga tinggi. Umumnya manusia takut ketinggian, namun di pasar saham mereka sering lupa ketakutan tersebut.
Akhirnya, termakan oleh omongan orang lain yang tidak mengerti, merekapun berpikir bahwa memang saham ini tidak ada gunanya dan tidak bagus. Padahal…
- Pakan ternak, daging ayam, adalah produk dengan turnover tinggi yang dengan kata lain bisnis ini sulit mati.
- Masih memberikan dividen, kedua poin pertama memberikan gambaran jelas bahwa saham pakan ternak cocok untuk jangka panjang.
- Bandar turnover pun tinggi. Penulis tidak membeberkan kode brokernya, seperti biasa, namun penulis memastikan poin ketiga ini ada dan benar.
- Jika terjadi kondisi yang merugikan perdagangan bisnis ini, pemerintah turun tangan (contoh harga ayam turun dan kemendag langsung putar otak mencari cara menaikkan harga ayam lagi). Jadi sangat didukung dan dilindungi oleh pemerintah.
- Mau bermain dengan teknikal? Oke, lihat kembali gambar di atas, tidakkah terlihat pola higher low dalam jangka panjang? Berarti uptrend-nya juga masih berjalan. Tugas Anda sederhana, tinggal cari timing saham ini akan naik saja.
Hal-hal yang disebutkan di atas sebenarnya sangat mudah, namun banyak yang merasa sudah salah langkah dan terbukti dengan penurunan. Well, menurut penulis Andalah yang salah karena mengejar di harga sedang tinggi-tingginya. Kenapa tidak beli di saat koreksi? Kita tahu bahwa saham itu buy low sell high, bukan buy high sell low.
Semua saham itu bagus, asalkan timing-nya tepat. Belajarlah menemukan timing dan keuntungan pasti di tangan Anda.
Catatan: artikel ini tidak berisikan rekomendasi, keputusan bebas di tangan masing-masing.