Emiten dan saham tidak pernah berjalan seiring, sebut saja MPRO. Fundamental mungkin penulis kurang paham, namun sekali lihat merugi terus sudah jelas tidak berprospek. Tapi, mengapa harga sahamnya naik?
Jika tidak ada alasan secara fundamental, maka coba cari sentimennya. Penulis secara pribadi tidak mampu menemukan sentimen penggerak saham ini. Dan jika melihat secara teknikal jelas tidak ada gunanya, karena sudah jadi uptrend.
Maka sudah jelas karena ada akumulasi besar yang menyebabkan kenaikan harga. Penulis sudah menemukan jawabannya, dan ingin membantu pembaca untuk belajar.
Pada gambar berikut penulis lampirkan data akumulasi/distribusi MPRO sejak tanggal 22 Oktober 2019, mengikuti pertama kali harga saham ini mulai menguat, dengan kenaikan volume. Secara teknikal juga dipercaya bahwa kenaikan volume berarti saham tersebut dapat “restu” untuk memulai tren.
Jika sudah menemukan top five, lalu uraikan data tersebut menjadi per hari. Coba ada bandingkan dan temukan siapa yang muncul terus. Jika sudah mengerti apa yang penulis maksud, maka Anda sudah mengerti model bandarmology yang cukup terkenal yaitu broker consistency. Akurasinya rendah namun bukan berarti tidak berguna.
Catatan bahwa ada kemungkinan saham MPRO akan dibuka suspend pada tanggal 4 November 2019 nanti. Jika kejadiannya masih sama seperti bahasan kita di artikel ini maka silakan diikuti. Mana tahu ARA lagi…