MAMI.. Oh MAMI, siapa yang pernah terpikir, bahwa saham ini akan memiskinkan orang dalam waktu sedemikian cepat? Dari 400 menjadi 50 hanya dalam hitungan hari.
Tentu saja tidak satupun pernah terpikir, kecuali oran tersebut sudah tahu, seperti penulis, siapa pemainnya yang diam-diam distribusi sejak tandanya dimulai. Dan walaupun telat, pada artikel kali ini walaupun kata orang-orang sudah telat namun penulis berharap bisa memberikan pembelajaran agar tidak ada kejadian serupa seperti saham ini, atau setidaknya kalaupun ada, pembaca di sini sudah tahu gejalanya dan bisa menyelamatkan diri.
Baik, penulis bukan tipe yang suka membuat ulasan panjang lebar tanpa isi dan tidak mengedukasi sama sekali. Mari kita mulai bahas gejala awal kejatuhan MAMI.
Dimulai secara teknikal, Anda mungkin berkata bahwa bandar dan teknikal tidak ada hubungannya, namun jika benar begitu, lalu mengapa indikator teknikal bisa salah dan bisa tepat? Tentu saja karena teknikal adalah hasil kerja bandar, maka sebenarnya ada hubungannya dan cukup erat. Komponen utama dalam membaca pergerakan bandar secara teknikal adalah volume.
Perhatikan betapa berantakannya volume MAMI dimulai pada tanggal 20 November dibanding volume perdagangan sebelumnya. Menurut Anda, mengapa volume tersebut bisa berantakan? Jawabannya karena ritel telah ikut berpartisipasi transaksi saham MAMI ini sehingga volume dari keberanian mereka membuat chart tidak stabil, apalagi “udangannya” sudah dikirim, yakni technical breakout. Ini adalah undangan terhadap ritel yang konon tidak pernah gagal. Penulis pernah melakukan trik yang sama pada salah satu saham dan sore hari membaca di beberapa grup dan forum bahwa saham tersebut diartikan sudah dinaikkan bandar (padahal penulis bukan bandar hanya cara mainnya yang dibuat mirip).
Lanjut, ketika volume tidak stabil dan ritel optimis, di situlah bandar akan distribusi. Ya, karena bandar butuh ritel, tanpa ritel maka mereka tidak bisa jualan.
Selanjutnya kita akan mulai buka data perdagangan MAMI dari 20 November 2019 – 4 Desember 2019 (sehari sebelum terjun tanpa payung). Ini baru data keseluruhan sebelum kita bedah beberapa data harian. Beberapa saja tidak perlu panjang, karena jika Anda penasaran Anda bisa coba analisa sendiri dan menemukan bahwa pola yang penulis jelaskan sama persis.
Nah, dari data di atas, yang pertama akan akan Anda bilang adalah CP sebagai penjual terbesar yang melakukan distribusi, betul? Sampai di sini pemikiran Anda benar. Tapi, apakah barang sejumlah jutaan lot begitu bisa dijual sendirian tanpa bantuan? Tentu tidak.
Penjualan dilakukan secara konsisten selama beberapa hari dengan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dari AG, ID, dan DX (hitung saja BVol mereka berapa dan net setelahnya), lalu mereka melakukan trik psikologis “gue aja jagain, jangan takut lah”. Dan sisanya diperkirakan ritel yang cukup berani, memang harga MAMI di ratusan masih terbilang terjangkau jadi tidak heran jika lotnya besar-besar.
Sekarang kita buka data 3 hari perdagangan saja untuk MAMI dimulai dari tanggal 20 November 2019.
Sudah dapat? Sebenarnya pemainnya itu-itu saja bukan? Sayangnya penulis tidak merekam perdagangan tersebut karena setiap harinya ikutan trading juga, namun penulis ingat persis pergerakannya sangat kompak dan inilah yang terjadi.
Intinya adalah penjualan secara konsisten oleh CP dengan pembelian beberapa kali (sambil trading) oleh AG DX dan ID. Kebanyakan ritel tidak sadar dan hanya memperhatikan pergerakan buyer saja, namun ada beberapa juga yang sudah sadar bahwa CP terus menjual bukanlah indikasi yang baik. Hal tersebut dilakukan secara bertahap sampai waktunya MAMI masuk UMA dan harganya terjatuh. Bukan UMA yang menyebabkan harganya jatuh namun karena timing-nya kebetulan bersamaan dengan UMA sehingga distribusi diselesaikan pada waktu itu juga.
Pertanyaan yang penulis dapatkan saat menjelaskan ini pada beberapa teman:
Apakah broker-broker tersebut pasti benar dan bekerja bersama menggerakkan MAMI untuk mengecoh ritel?
Tidak benar dan belum tentu. Tidak benar mengatakan bahwa bandar pasti mengecoh ritel karena bandar hanya cari cuan di MAMI (ritelnya yang jagoan beli di harga atas), dan belum tentu mereka pasti komplotan, broker consistency adalah salah satu cara membaca aksi akumulasi/distribusi dengan memperhatikan broker yang paling aktif dalam perdagangan, sedangkan siapa dibalik kode broker itu… Penulis pun tidak kenal.
Apa yang harus dilakukan untuk yang sudah jual maupun terjebak?
Banyak bersabar dan belajar, hari ini Anda sudah belajar 1 trik dan mungkin nanti akan ada trik baru.
Kenapa di media penulis bilang secara teknikal MAMI masih aman?
Karena waktu itu memang secara teknikal masih aman, dan penulis menghindari membahas bandarmology di media kecuali di website sendiri. Di WH Project saya bebas membahas apa saja yang bisa membantu pembaca.
Meskipun begitu, MAMI sebenarnya sudah diakumulasi besar pada waktu harganya masih sekitar 200an, terdeteksi pada screener dan setelahnya mulai beberapa kali menghilang dan hanya muncul sebagai saham pilihan fast trading, mungkin pada waktu itu distribusi sudah dimulai. Penulis baru mempelajari kembali setelah adanya kejadian seperti ini, ternyata distribusinya demikian hebat.
Sampai di sini Anda baru saja mempelajari trik bandarmology broker consistency, semoga berguna dalam trading saham selanjutnya. Penulis perkirakan akan ada 2 saham lagi yang bernasib sama seperti MAMI, karena polanya mirip.