Seperti yang pernah kami sampaikan sebelumnya bahwa IHSG harus mengalami distribusi agar market maker memiliki dana kembali untuk mengangkatnya. Namun ketahui juga bahwa dalam kondisi tersebut agar tidak membuat investor ritel panik maka IHSG harus dijaga pada level tertentu penurunannya, ibarat ditakar agar tidak terlalu dalam. Dan kita sudah lihat bagaimana upaya market maker khususnya investor asing menggerakkan saham BBCA, lalu BBRI yang keduanya sudah all time high, padahal di tahun lalu BBRI adalah salah satu saham dengan net sell asing terbesar.
Kini BBCA terlihat sudah lelah dan mulai konsolidasi, BBRI sendiri nampak akan terhenti di 5000 atau mendekatinya, bagaimana dengan yang satu ini, BMRI? Ternyata mulai dikerahkan juga.
Perhatikan bahwa saham ini awalnya ditahan sekali pergerakannya, sehingga selalu menurun kembali setiap kali menyentuh 7825. Hal ini mirip dengan EXCL yang pernah kami bahas sebelumnya, dan kemiripan berikutnya dari kedua saham ini adalah, Anda harus tetap amati karena ini jadi menarik.
Dan akhirnya pada 24 Januari 2020 untuk pertama kalinya BMRI dibiarkan breakout untuk menggantikan posisi BBRI yang mulai menunjukkan ciri-ciri jenuh, perhatikan bahwa BBRI ditutup tidak lebih tinggi dari candlestick sehari sebelumnya, di luar kebiasaan.
Jadi tepat jika kami mengatakan bahwa BMRI kini mulai dikerahkan untuk menjaga indeks. Mungkin hal ini disengaja agar ritel tidak menumpuk perhatiannya pada BBRI saja, atau memang supaya ada kesan “gantian”, dan IHSG masih terjaga sehingga mampu meredam kepanikan pasar.
Menurut Anda? Kalau menurut kami, rekomendasi buy dengan target terdekat 8250 – 8500.