Gong Xi Fa Cai!
Kami mendoakan semua yang terbaik terjadi dalam hidup rekan-rekan baik yang merayakan Imlek maupun tidak, dan semoga artikel ini senantiasa membantu Anda dalam mengambil keputusan investasi terbaik!
Setiap tahun baru Imlek, memasuki shio baru, kami turut serta membuat artikel saham pilihan di tahun shio tersebut. Tahun ini adalah tahun tikus dengan eleman logam, adakah saham yang secara khusus direkomendasikan? Tentu saja ada, dan kami akan memberikan hasil riset tim kami yang sudah tentu berbeda dengan media-media lainnya.
Pertama, untuk memaknai tahun tikus logam, ketahui dulu karakteristiknya. Tikus adalah hewan pengerat yang sering dikaitkan dengan koruptor, maka tahun ini mereka yang bekerja dengan cerdik akan mendapat rejeki berlimpah bak koruptor, namun dengan cara yang bersih.
Bagaimana jika Anda adalah pelaku pasar modal? Tentu saja sama, jika Anda trading dengan cerdik maka rejeki Anda bisa lebih berlimpah di tahun ini. Elemen logam, logam mulia, uang logam? Kemurnian? Inilah yang membuat beberapa orang mengartikan bahwa tikus logam akan membawa keberhasilan bagi mereka yang berinvestasi pada sektor yang berdekatan dengan tanah dan logam.
Lantas, ini bukan sebuah pertanda yang bisa diartikan begitu saja. Bukan karena tikus logam maka beli saham MICE, karena jika diterjemahkan artinya tikus. Atau beli saham ISSP GDST BAJA KRAS karena logam, bukan, bukan begitu.
Beberapa pelaku pasar juga menggunakan momen dan kebetulan ini untuk kembali merekomendasikan sektor PROPERTY, (klise?) yang mana hampir setiap tahun direkomendasikan dengan alasan yang variatif, valuasi sudah terdiskon, elemen tanah, kayu, sekarang logam. Nyatanya? Sektor PROPERTY sudah bagkit sebagian sejak 2 tahun lalu saat founder kami mendapat kesempatan membicarakannya di IDX Channel, dan sepanjang 2019 sudah jenuh kembali, ada yang ditunggu dari sektor ini dan masih belum datang. Jadi untuk semua kebetulan yang dicocokkan, Anda sebaiknya mengecek kembali apakah itu hanya klise atau memang sebuah pandangan baru. Jangan sampai tahun cerdik Anda malah dikelabui kembali.
FILOSOFI
Tikus sebagai binatang pengerat, tidak disukai bukan karena karakteristiknya, melainkan kecerdikannya yang sulit sekali dikalahkan. Karena itu tahun ini dipercaya membawa kecerdikan dan kepiawaian pada pelaku pasar. Kalau kami sebut, ini tahunnya ritel harus sudah pada pinter dibanding tahun 2019.
Darimana dasar pernyataan tersebut? Jawabannya adalah dari 4 tahun ulah Trump tidak ada yang terjadi, hoax besar economy restart sejak 2018, dan 2 bulan terakhir tahun 2019 yang mana reksadana dan asuransi bermasalah. Kami yakin Anda sudah belajar banyak dan tanpa sadar sudah menjadi lebih pintar dibanding sebelum ada kasus-kasus yang kami sebutkan itu.
Hal ini diperkuat dengan kenyataan dari beberapa forum yang mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk investasi dan mengelola dana secara mandiri agar tidak terjebak dananya seperti kasus-kasus yang sudah dibahas. Ini menjadi pembuktian bahwa tahun ini investor ritel akan jauh lebih pintar dari sebelumnya, karena sudah belajar dari pengalaman.
KESEMPATAN SUDAH DIBUKA
Mengawali tahun, sebenarnya kami sudah melihat kepintaran investor ritel tersebut pada beberapa saham, sebut saja seperti saham LUCK dan LMAS yang sangat menguntungkan banyak member kami, dan sebagian besar dari mereka bahkan tidak perlu dijelaskan apa yang terjadi. Hal ini di luar kebiasaan dimana kami selalu diminta edukasi.
Kesempatan sudah dibuka, kita harusnya berterimakasih kepada fund manager bermasalah, sebagai pihak yang tidak terlibat kita diberi kesempatan belajar bahwa fund manager dengan sertifikasi banyak pun tidak akan membantu Anda sama sekali jika skill-nya tidak ada, dan di sisi lain Anda mendapatkan sekali saham-saham terdiskon. Misalnya, BJBR yang menurun karena kasus Asabri.
Anda juga mendapat kesempatan membeli kembali saham-saham IPO yang dulunya Anda idamkan, Anda harusnya tahu bahwa kasus reksadana tidak akan mempengaruhi kinerja emiten sehingga jika saat ini Anda menilai saham tersebut murah, itu adalah karena sentimen sesaat dan merupakan nilai wajar untuk membeli.
Sebelum membahas saham pilihan, kami akan memberikan 1 bukti saham yang sudah selesai sentimen sesaatnya dan mulai merangkak naik lagi, saham tersebut adalah SQMI yang sempat menurun drastis dan sekarang menguat kembali. Saham memang tidak adil, naik perlahan, turun cepat, namun naik tetaplah naik dan cukup membuktikan bahwa berita tentang reksadana sudah reda, terlepas dari apakah kasus tersebut benar sudah selesai atau hanya tidak diberitakan lagi.
Higher low pattern, adalah bukti bahwa saham sedang bergerak menguat. Jika Anda penasaran dengan siapa pembelinya, silakan cek broker summary, Anda akan dengan mudah menemukan siapa pelaku utamanya.
Kembali kami ingatkan bahwa terlepas dari apakah kasus tersebut benar-benar sudah tuntas atau hanya karena tidak diberitakan lagi, saham SQMI tetap sudah menguat. Ini adalah bukti bahwa beberapa pelaku pasar menyadari bahwa saham yang sudah terbebas dari sentimen, layak dibeli kembali karena bukan emitennya yang bermasalah. Investor ritel sudah lebih pintar, bukan?
SAHAM YANG MENJADI PELUANG
Kini kita sudah sampai pada bagian yang seharusnya menjadi bagian utama dalam artikel ini. Kami mengajak Anda refreshing dulu dengan beberapa kejadian yang seolah dipaksakan dan berpotensi mengelabui Anda, seperti yang tadi kami mention, saham PROPERTY yang sudah naik sejak 2 tahun lalu kembali direkomendasikan, dan kenyatannya setiap tahun sektor ini selalu direkomendasikan. Mungkin karena faktor diskon harga, atau memang sudah waktunya naik, atau ada faktor kepentingan di dalamnya.
Kami menggunakan karakterisitk tikus, dan fakta dari ada tidaknya akumulasi dana pada sektor tertentu sepanjang 2019. Dan pilihannya jatuh pada sektor CONSUMER, TRADE, dan BASIC-IND.
Alasan: karakteristik tikus adalah bekerja cerdik mencari makanan, dan akumulasi pada sektor-sektor tersebut sudah terlihat.
Saham yang menjadi pilihan kami setahun ini adalah LPPF, CPIN, SMGR, INTP, ACES, RALS, HOKI, INDF, ICBP, GGRM, HMSP, CLEO, BEEF, CAMP, SIDO, MPPA, dan MNCN.
Sektor bank? Itu masih tanda tanya dan Outlook negatif kami sebelumnya sudah diselesaikan pada akhir tahun lalu, sejauh ini masih digunakan sebagai peredam penurunan IHSG saja.
Mari kita lihat bersama performa saham-saham tersebut sepanjang tahun ini!