Belakangan ini banyak sekali rekan-rekan yang membuat kepercayaan baru di pasar. Sebenarnya kemunculan kepercayaan ini bukanlah hal yang sulit, besarkan saja suatu topik, buat orang-orang percaya, dan Anda telah sukses mengelabui orang dengan iming-iming maksud baik memberi warning atau membuat prediksi sendiri yang boleh saja diabaikan, tapi salah orang yang mengikuti. Intinya tidak bisa salah kalau soal yang seperti ini.
Sebagai contoh, kepercayaan bahwa kejadian Jiwasraya dan Asabri memunculkan distrust, itu benar jika dikaitkan dengan distrust terhadap emiten asuransi dan fund management karena masyarakat mungkin khawatir dengan dana yang mereka taruh sebagai investasi akan berakhir di saham-saham gocap. Dan sejauh ini pemerintah telah berupaya menanggulangi masalah ini, dengan menahan tersangka dan mencari bukti-bukti bahwa telah terjadi korupsi atau kecurangan.
Berita terbaru dari media yang cukup dibesarkan adalah akun-akun sekuritas yang terblokir karena sekuritasnya sedang digeledah. Apakah hal ini buruk? Apakah hal ini dapat menghancurkan pasar? Mari kita jawab kekeliruan kepercayaan orang-orang ini.
Pertama, pasar modal akan jauh lebih aman dan mencerminkan perdagangan yang sebenarnya dengan adanya kasus ini. Karena jumlah bandar berkurang, ya, jelas sekali kan lagi ditahan bandarnya. Namun hal ini adalah hal positif karena investor ritel bisa memperlihatkan skill mereka yang sebenarnya.
Kedua, memang dalam proses hukum ini, transaksi pasar akan mengecil. Secara logis akun yang terblokir tidak akan bisa transaksi. Jadi kalau tidak bisa transaksi, bagaimana Anda mengharapkan pasar ramai seperti biasanya? Belum lagi (maaf) mepertimbangkan investor ritel yang sedang tersangkut pada saham-saham tertentu dan belum tega melepas sahamnya.
Ketiga,distrust terhadap emiten asuransi dan fund management, adalah sebuah pertanda lain dimana investor ritel akan mulai belajar mengelola dananya sendiri. Mereka akan kehilangan kepercayaan dulu, itu adalah kepastian, dan karena pada dasarnya manusia pasti butuh uang lebih, maka mereka tidak akan melarikan diri juga dari pasar modal. Kami memperkirakan jumlah akun baru malah bisa bertambah karena korban-korban emiten bermasalah akan penasaran untuk mencoba mengelola dana sendiri.
Jadi, selama proses dan masa transisi ini, pelaku pasar akan mendapati transaksi yang sepi, memang hal tersebut harus dialami karena tidak ada pilihan. Hal ini bukan berarti transaksi sepi akan menggugurkan bursa. Jika kita kecualikan sudut pandang bandar, kita maish bisa menemukan bahwa fund manager yang tidak bermasalah masih akan melakukan transaksi, lalu emiten masih bisa melakukan right issue, akan ada IPO baru, buy back, saham waran, stock split, atau mungkin dividen dalam bentuk saham yang pada akhirnya akan menambah peredaran saham dan transaksi juga akhirnya.
So, don’t create new personal belief and try to make people trust you, market doesn’t move in your way.
Investasilah tetap secara wajar, trading dengan benar agar terhindar dari masalah, dan profit tetap bersama Anda juga akhirnya.