Dan akhirnya pasar pun jatuh, seperti yang pernah kami sampaikan beberapa kali, yaitu jika support 11 tahun sudah ditembus, maka kepanikan pasti terjadi. Karena bagaimanapun juga, secara psikologis pelaku pasar yang terbiasa dengan analisis teknikal akan panik sekali ketika harus menerima keadaan bahwa tren market yang selama ini bisa diukur, berakhir dan menjadi menurun. Oleh karena itu, the big sell-off akan terjadi.
Dulu kami sudah pernah merilis artikel tentang potensi tumbangnya sektor perbankan yang dirilis pada 6 Oktober 2019, warning ini bahkan membuat kami ditertawakan oleh beberapa rekan media, karena faktanya saham-saham sektor ini masih menguat sampai dengan bulan Januari, setidaknya saham BBRI nyaris menyentuh target 5000 yang diharap-harapkan oleh kebanyakan pelaku pasar, dan BBCA membentuk new high. Tapi itu semua sudah tersapu bersih hari ini. Biasanya kami senang jika “ramalan” kami jadi nyata, namun sepertinya kali ini tidak walaupun lagi-lagi kami benar. Karena kejatuhan sektor perbankan membuat sektor lainnya berjatuhan, wajar, sektor perbankan mencerminkan ekonomi. Jika cerminan ekonominya buruk, maka semuanya dianggap buruk.
Kami pun memutuskan untuk istirahat dari aktivitas trading jangka pendek. 1 bulan yang lalu, buy and hold 1 sesi masih bisa, lalu mulai dipercepat menjadi trading 1 jam, dan sekarang? Kecepatan luar biasa di bawah 1 jam dan saham akan turun lagi. Mungkin trader yang berhasil di saham-saham dengan kecepatan tinggi seperti itu hanya mantan pemain game “Ayo Dance”, karena jarinya sudah terbiasa dengan kecepatan.
Nah, terlepas dari kondisi yang kami jelaskan di atas, yang lebih penting adalah bagaimana menanggapi market crash yang sudah terjadi ini? Mungkin kita sudah bersama menyaksikan bahwa krisis 10 tahun tidak ada, namun sekarang sudah jadi 12 tahun dan terjadi. Saling menyalahkan bukanlah solusi, melainkan bagaimana cara menghadapinya bersama, sebagai sesama pelaku pasar.
Kami menebak beberapa dari Anda adalah pelaku pasar dari program #YukNabungSaham. Dan saat ini mungkin mulai banyak hasutan tentang nabung saham yang ternyata membuat rugi. Ya, membuat dan merubah statement itu mudah, tinggal sesuaikan dengan emosi orang-orang yang jadi target, dan mereka akan percaya sepenuhnya pada si pembuat statement. Namun kami harap Anda tidak jadi seperti itu, Anda seharusnya tetap stay di pasar modal.
Kami sering mendengar keluhan dari sesame trader, tentang kenaikan saham BBCA, BBRI, BRPT, INKP, POLL, dan lainnya yang Anda tahu sendiri kenaikannya luar biasa dan pada waktu kenaikannya Anda tidak berani atau tidak terpikir sedikitpun untuk beli. Kini Anda diberi kesempatan untuk membeli saham-saham tersebut pada harga yang Anda sesali tersebut, seharusnya Anda semakin berani dan inilah saatnya nabung saham.
Mengidamkan diri Anda Warren Buffett? Atau siapapun tokoh pasar modal yang Anda kagumi baik dari luar maupun dalam negeri? Inilah saatnya Anda memulai apa yang mereka pernah mulai.
Belakangan ini banyak dugaan penyebab sell-off di pasar modal. Dan kami meyakinkan kembali bahwa semua bermulai dari berkurangnya transaksi di pasar sejak kasus Asabri dan Jiwasraya yang berlanjut dengan pemblokiran account. Setelahnya barulah sentimen luar negeri dan lainnya menambah parah situasi.
Apa yang bisa dipetik dari sentimen-sentimen ini? Jawabannya adalah pengaruh terhadap kepercayaan investor terhadap pasar modal. Dengan semakin banyaknya sentimen negatif, keraguan terhadap pasar meningkat, keraguan berlanjut dengan ketakutan, dan berujung lagi dengan kepanikan. Hal ini sudah umum dirasakan orang-orang tanpa harus berkaitan dengan pasar modal. Ketika kita melihat sesuatu yang tidak pasti dan mengancam, tentu rasa takut akan bertumpuk dan ada rasa ingin melarikan diri.
Tapi apakah hal tersebut tepat dilakukan saat ini?
Coba berpikir, jika Anda mengikuti rasa takut dan beramai-ramai cut loss, yang sudah pasti uang Anda hilang, dan Anda tidak tahu kapan uang tersebut kembali, kapan pasar akan recovery belum ada yang tahu. Dan Anda mungkin sudah putus asa dan ingin berhenti menjadi investor atau trader. At the end, Anda kalah telak. Tapi pada dasarnya yang Anda lakukan adalah benar, karena kepercayaan Anda terhadap pasar mungkin sudah hilang. Tapi coba berpikir lagi, tepatkah hal tersebut dilakukan saat ini?
Mungkin yang bisa kami bilang hanyalah, jika Anda mau sedikit bersabar dan tenang, Anda bisa lewati ini semua dan seperti sejarahnya, setiap selesai krisis akan muncul legendary investor baru yang telah sukses, karena dia tidak menyerah. Dan jika orang tersebut mendapat kesempatan untuk membagi rahasianya, mungkin yang akan dia bilang hanya aspek fundamental, seperti fundamental yang kokoh, atau tetap tenang saat krisis. Bicaranya indah, namun hampir semua orang-orang itu tidak pernah menyebut tentang mengambil risiko di saat orang lain panik.
Kami paham Anda merasa pasar modal sudah tidak ada harapan, namun jika memang ini akhir dari pasar modal, maka seharusnya sejak 2008 perdagangan saham sudah tidak ada, bukankah seharusnya begitu?
Apalagi kali ini hanya pasar modalnya yang bernuansa crash, sedangkan ekonominya… well, mungkin belum. Atau mungkin sekalipun ekonomi akan menyusul, maka ini hanyalah kondisi restart, sehingga setelah mencapai titik terendah dari penurunan ini, pasar akan menguat kembali.
Kira-kira berapa lama crash ini akan berjalan? Tidak ada yang tahu, walaupun jika berkaca dari sejarah, selama ini hanya setahun crash sebelum akhirnya pasar menguat kembali.
Jadi yang bisa Anda lakukan saat ini, pertama-tama pastinya harus tenang dulu, karena jika Anda tenang barulah Anda bisa berpikir dan mengendalikan emosi. Setelah itu, pikirkan bahwa semua ini akan berlalu. Dan ingat kembali tentang potensi pasar akan menguat kembali. Ini bukan menjual mimpi melainkan mengajak melihat sejarah (kenyataan).
Jika Anda memiliki kemampuan dalam analisis fundamental, Anda bisa mulai perhatikan saham-saham yang fundamentalnya kokoh. Jik Anda memiliki kemampuan dalam analisis teknikal, carilah sinyal rebound terkuat. Jika Anda memiliki kemampuan dalam analisis bandarmology, carilah saham dengan akumulasi terkuat. Bisa kombinasi ketiganya? Akan lebih bagus lagi. And then buy.
Tentunya di saat “badai” masih menerjang, Anda belum bisa melakukan apa-apa, kamipun meliburkan dulu aktivitas trading kami dengan member sampai waktunya kembali ke pasar modal, karena tidak ada gunanya memaksakan pasar harus bergerak sesuai dengan kehendak Anda. Momen istirahat ini juga merupakan saat yang bagus untuk menambah atau mempertajam ilmu Anda, karena pada dasarnya Anda belum bisa bergerak dengan leluasa. Carilah buku, podcast, video, atau mungkin kelas-kelas srudi pasar modal untuk mempersiapakn diri Anda menghadapi pasar yang lebih baik pada saatnya berbalik arah nanti.
Stay calm and stay with stock market.