Terakhir kali kami membuat artikel tentang saham TELE adalah pada link di bawah ini.
Artikel tersebut telah terjadi kondisi dimana pola patah, dan dengan kondisi tersebut maka secara teknikal (pada waktu artikel tersebut dirilis), saham TELE sudah tidak layak diperhatikan. Namun kami juga pernah menekankan bahwa peningkatan volume perdagangan pada saham tersebut mengindikasikan bahwa minat pelaku pasar mulai tinggi.
Artikel ini cukup banyak dipertanyakan kepada kami, tentang kelanjutan pergerakannya. Sebenarnya jika hanya berfokus pada analisa teknikalnya maka kami bisa dengan mudah mengatakan bahwa TELE sudah tidak perlu di-hold. Namun kami sendiri masih memperhatikan pergerakan saham ini, karena menurut kami ada clash of titans di sini, ya, pertarungan pembeli dan penjual besar yang bisa saja itu bandar? Atau hanya konflik internal seperti yang sudah diumumkan oleh emiten.
Seperti yang sudah cukup banyak dibahas di grup maupun forum, bahwa saham TELE terdistribusi oleh broker DH, dan pada waktu itu kondisi sempat diperparah dengan media yang sebegitu mudahnya memberikan judul “gagal bayar” seolah mencari traffic pembaca di kala judul gagal bayar sedang hits. Dan akhirnya dibantah oleh emiten dengan menyertakan pernyataan bahwa mereka tidak lagi percaya dengan pihak DH dan melakukan pembayaran bunga lewat jalan lain. Intinya, emiten sebenarnya tidak gagal bayar, hanya merubah prosedur pembayaran kewajiban.
Parahnya, statement tidak percaya tersebut nampaknya menjadi trigger mengapa DH terus menerus mendistribusi saham TELE. Seperti yang kita tahu, sejak September, justru DH adalah top seller saham ini. Jadi sampai di sini kita bisa simpulkan bahwa penurunan saham TELE terjadi karena:
- Konflik dengan DH;
- Diperparah dengan judul gagal bayar sehingga ritelnya pun panik.
Dan selebihnya harga TELE saat ini sudah Anda ketahui. Pada artikel kali ini kami tidak menampilkan gambar grafik, karena percuma. Di kala market crash juga, kami tidak perlu menampilkan chart yang indikasinya sudah pasti ke bawah dan hampir di semua saham. Kami merilis artikel ini dengan tujuan menjelaskan apa yang terjadi sejak artikel terakhir kami, lengkap dengan urutan kejadian antar broker besar di saham ini.
Dan kita mulai, setelah DH menjual, siapa yang menampung?
Jawabannya adalah broker GR. Hal tersebut terus berlangsung sampai dengan perdagangan hari Jumat 28 Februari 2020. Perhatikan gambar di bawah ini.
Kita dapati beberapa kesimpulan dari data di atas dulu:
- “Perang” sebenarnya terjadi antara DH dan GR;
- Terdapat beberapa broker pembantu GR, namun hanya trading saja seperti YP YB YJ CC KK NI MG, paling besar YP;
- Jumlah DH dan GR (Net Volume/Lot), nyaris sama, namun dengan kondisi “nyaris” ini jadi jelas bahwa tidak ada crossing antara kedua broker ini.
Jika Anda turut memperhatikan perdagangan TELE selama 2 minggu terakhir, Anda mungkin melihat hal yang sama seperti kami:
- Pada awal perdagangan, harga saham akan dinaikkan oleh YP;
- Pertengahan perdaagangan, harga saham kembali diturunkan oleh DH;
- Baru saat itu GR datang menadah dan mengembalikan sedikit harga ke atas;
- Belakangan ini investor asing terus bermunculan, seperti BK dan CC.
Untuk informasi mengenai aksi foreign di saham TELE, kami telah membantu meng-update pada channel Telegram kami. Silakan klik link-nya dan kami masih akan terus membantu update saham selama masa crash ini.
Bagaimana kami bisa mengatakan bahwa GR dan DH tidak ada crossing? Sebenarnya jawabannya mudah jika Anda sudah terbiasa dengan melihat perdagangan crossing di pasar reguler, yaitu pada saat crossing, akan terjadi perdagangan di jam yang sama dengan lot yang sama. Dan karena kemunculan GR selalu bersifat “menadah” dan tidak bersamaan dengan Dh, maka bukan crossing. Melihat urutan kejadian juga, dimana aksi jual DH nampak lebih masif setelah berita “gagal bayar” maka dapat dikatakan penjualan oleh DH adalah bentuk rasa tidak terima dengan sebutan tidak dipercayai, atau bisa dikatakan mungkin terjadi konflik antara TELE dengan DH yang mengakibatkan DH membuang barang, tapi kebetulan ada GR yang mau menadahnya.
Sebelumnya, pernah ada pertanyaan yang masuk seperti ini: Tidakkah WH Project tahu siapa atau ada apa dibalik aksi pembelian oleh GR?
Sekalipun kami tahu, seperti biasanya kami tidak akan membeberkan dulu sampai project tersebut selesai, jadi kami hanya memberikan petunjuk saja. Dan ketika pembelian GR semakin besar tentunya nama pembeli tersebut akan muncul dengan sendirinya sehingga bukan rahasia lagi.
Kini, pertanyaan antar trader berlanjut dengan siapakah BK yang menjadi investor asing tambahan di saham TELE ini? Kalau melihat gambar di bawah ini, memang sangat jelas kemunculan BK dan CC yang menggunakan (F) atau foreign nampak seperti sedang mendukung GR melawan DH, that’s why we call this Clash Of Titans. Karena hanya broker-broker besar ini yang sejatinya sedang bertarung dalam perdagangan saham TELE.
Untuk meyakinkan diri Anda sendiri, Anda bisa membuka data perdagangan pada OLT masing-masing, dengan periode yang kami berikan pada gambar.
JADI INI DISTRIBUSI ATAU AKUMULASI?
Dalam perdagangan TELE ini, kami bisa mengatakan 2 sisi: didistribusi oleh DH, diakumulasi oleh GR BK CC.
SAMPAI KAPAN DISTRIBUSI DH BERAKHIR DAN TELE NAIK LAGI?
Sampai selesai, itu jawaban paling logis yang bisa kami berikan. Karena kami juga tidak tahu apakah DH bermaksud melepas semua saham yang dimilikinya atau hanya sebagian saja. Yang jelas, kami melihat adanya konflik yang menjadi trigger distribusi mereka dan publik sudah mengetahuinya.
BELI ATAU TIDAK?
Jika melihat dari perdagangannya kami lebih menyarankan wait and see sampai penjualan DH selesai. Sesekali mereka pasti berhenti jualan untuk menenangkan pasar, karena itu jangan pernah menganggap penghentian penjualan DH selama 1 hari sudah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan jualan lagi. Apalagi di saat pasar seperti ini. Kami bahkan membuat simulasi bahwa saham ini mungkin saja dijatuhkan ke 50 dulu, walaupun kemungkinannya kecil, karena jika DH bermaksud masih ingin jualan saham TELE, maka mereka tidak boleh membuatnya ke harga 50 (jadi tidak bisa jualan). Dan jika Anda sudah sempat membeli saham ini, ada baiknya tidak buru-buru averaging, ingat masih ada faktor pasar juga yang sedang menurun yang bisa membuat harga saham ini menjadi lebih seru.
KOMBINASI GR BK DAN CC, BISAKAH MENANG?
Menurut kami bisa, karena masa akumulasi dan distribusi akan ada akhirnya juga ketika dana untuk akumulasi atau saham yang didistribusikan habis. Jadi ketika DH kehabisan saham untuk dijual, maka berakhirlah sudah tekanan untuk TELE, dan GR BK dan CC, selama masih punya daya beli yang besar, bisa mengembalikan keadaan.
Jadi kesimpulannya adalah, seburuk-buruknya saham TELE saat ini, masih ada hal menarik dibaliknya. Berbeda dengan saham-saham lain yang murni terdsitribusi saat ini, ternyata TELE memiliki cerita tersendiri. Mungkin ke depannya tekanan jual masih berlanjut karena faktor pasar yang downtrend, namun selama perlawanannya kuat, tentunya jadi ada harapan perlawanan arah. Dan tidak seperti biasanya sampai investor asing mau masuk pada saham ini. Bisa jadi ini adalah awal dari berfungsinya “kompas asing” pada saham TELE.
Bagaimanapun juga, akumulasi selalu menjadi dasar dan harapan akan kenaikan harga suatu saham. Jika suadh menemukan adanya akumulasi, namun harganya menurun, yang bisa dilakukan adalah memperhatikan dulu, jika kondisinya sudah aman, dan mantap, baru kita ikut beli.