Banyak yang percaya bahwa ketika pasar sudah crash, maka bandar pun akan menghilang. Kepercayaan ini biasanya muncul karena perdagangan saham mendadak sepi seolah tidak ada big money yang masuk ke pasar.
Akibatnya lahirlah kepercayaan bahwa bandar pun tidak akan bekerja di saat crash. Lahir pendapat seperti “bandar aja bisa udahan, masa lo ngga bisa” dan lainnya, Namun sejatinya kita tidak pernah bisa tahu apakah benar teori tersebut.
Menurut kami sebenarnya tidak. Bandar selalu ada di pasar, jika bukan dia yang mengamati pasar, maka orang yang menjadi tangan kanannnya yang akan melakukan tugas tersebut. Bandar tidak meninggalkan pasar, namun mereka harus tahu kapan membentuk timing agar investor ritel percaya bahwa harga saham sudah waktunya naik.
Dan tambahan dari kami, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai berapa lama bandar melakukan akumulasi saham. Kita tahu bahwa di Indonesia, short sell sudah dilarang, maka awal mula penguatan saham harus dimulai dari akumulasi dulu.
Jadi, apakah di saat artikel ini ditulis (Selasa 17 Maret 2020 dan IHSG 4456 dengan asing net sell terus-terusan) bandar sudah tidak melakukan akumulasi? Menurut kami tidak, hanya saja akumulasinya dilakukan dengan sangat hati-hati.
Dan jika Anda ingin melakukan hal yang sama, atau mem-follow bandar, maka tirulah cara mereka.