Konon dipercaya bahwa saham yang bergerak sideways setelah penurunan tajam adalah tanda bahwa harga saham tersebut sudah mencapai bottom. Kamipun percaya dengan hal tersebut, karena sudah beberapa kali trading pada saham-saham dengan kondisi tersebut. Dan lebih menguntungkannya, dengan cara seperti ini kita bisa mengabaikan aspek fundamental karena saham-saham yang fundamentalnya jelek sekalipun akan naik juga jika kondisinya sudah begini. Kita hanya memainkan emosi pelaku pasar yang sudah begah dengan penurunan dan memutuskan untuk kembali membeli saham, karena secara teknikal tidak terlihat akan menurun lagi.
Mudah, kedengarannya, namun kami juga selalu mengikuti pergerakan dibalik chart dengan tujuan memastikan kami sudah membeli saham yang memang akan digerakkan. Pada artikel kali ini kami berkesempatan membahas saham JAST, yang mengalami perubahan pergerakan bandar hanya dalam 1 hari, dan sebagai follower, tugas kita hanya bisa disiplin mengikutinya. Dia akumulasi, kita akumuliasi, dia distribusi, kita juga distribusi. JAST adalah contoh bagus bagaimana saham yang sideways sekalipun bisa dibatalkan penguatannya.
Vlog di bawah ini membahas lebih rinci tentang pergerakan JAST yang gagal naik.
Pesannya sederhana, ngikut bandar itu pasti, tapi disiplin. Kalau sudah didistribusi, ikut dan pindah pada saham lain yang sedang diakumulasi. Kalau senadainya JAST ini kelak digoreng lagi, maka barulah kita ikut lagi.