Umumnya dengan teori bahwa semua gap pada grafik pasti ditutup, kita bisa dengan lega mengatakan bahwa semua gap di atas adalah target, baik pada saham maupun indeks. Tidak lupa mengingatkan bahwa IHSG pun sudah menutup gap yang dibentuknya pada awal tahun karena sentimen COVID-19.
Pada artikel ini, kami memilih untuk memperhatikan saham JPFA yang sedang menjadi perhatian orang banyak karena dibeli oleh asing dan memiliki gap pada 1475. Namun ada kekhawatiran sebagian pelaku pasar karena berita tentang flu burung.
Menurut sudut pandang kami, flu burung sebenarnya bukan masalah besar mengingat ini bukan virus baru (kecuali yang kali ini adalah jenis atau mutasi baru), jadi seharunsya hanya menjadi gejolak sesaat bagi pergerakan JPFA, hal ini diperlihatkan dengan menurunnya harga JPFA pada hari Jumat 4 Desember 2020 (dibuka 1405, ditutup 1430).
Asing beli, apakah menjadi jaminan? Jika melihat histori pergerakan JPFA, memang bisa dikatakan peran asing cukup besar di saham ini. Jadi jika memang asing ini terus beli, mungkin penurunan harga JPFA lebih tertahan (asumsi asing pun akan senang akumulasi di harga rendah), namun bukan menjadi jaminan penguatan jangka pendek.
Gap pada 1475 dan support pada 1340, artikel kali ini hanya menjadi update support/resistance saja untuk JPFA. Kita akan melihat bersama apakah peran asing dan sifat dari virus flu burung yang sudah bukan hal baru bagi pasar, dapat membuat JPFA tetap naik menuju gap pada 1475 atau tidak. Bagi yang sudah punya posisi, Anda dapat hold selama harga saham ini bertahan di atas 1340.