Membicarakan saham commodity, rasanya kami akan selalu teringat dengan saham yang satu ini. Ya, ELSA, begitu mudahnya mendapatkan cuan 100% pada tahun 2015 – 2016 yang lalu di saham-saham commodity dan tidak perlu pompom yang rajin, cukup mention sekali saja. Sebenarnya dulu kami berkesempatan mendapatkan cuan lebih banyak, namun pada waktu itu kami cukupkan di 374 (+100%) dan setelahnya harga naik lagi (tetap disyukuri).
Pada tahun ini, walaupun kondisi harga jelas tidak sama, dan tidak berani menjamin kenaikan akan seperti tahun keemasan tersebut, kami melihat potensi penguatan pada saham ELSA.
MACD yang mulai bersentuhan membentuk golden cross, dan posisi harga yang membentuk support pada 378, dekat sekali dengan harga penutupan pada 380. Agak spekulatif namun karena melihat volume perdagangan mengecil maka menjadi indikasi bahwa daya jual menurun.
Belum lagi posisi candlestick ini agak menyerupai head and shoulders, pola-pola bearish memang sedang banyak ditemukan di saham-saham yang sudah naik. Kesannya seperti sudah membentuk resistance namun pola yang diperkirakan, juga belum terkonfirmasi.
Namun jika berbicara tentang saham commodities, maka lihat juga alasannya. ELSA adalah saham yang berkorelasi dengan harga minyak. Berikut kami sajikan data harga minyak dan harga acuan yang perlu Anda perhatikan, karena ini menggunakan analisis teknikal.
WTI Crude Oil adalah acuan dalam menilai potensi saham-saham seperti ELSA. Dan saat artikel ini ditulis (14 Februari 2021), WTI berada pada harga $59.61, yang mana berhasil mengakihiri downtrend secara bulanan (monthly chart).
Memang kondisinya breakout, namun terlalu optimis juga tidak baik. Perhatikan sisi risikonya. Kondisi breakout ini bisa jadi false jika WTI turun lagi ke harga $55. Dengan demikian, mengikuti harga WTI yang masih bullish, ELSA dapat direkomendasikan beli dengan support 350, TP 500. Support 350 ini juga menadi batasan stop loss tentunya jika ELSA tidak sanggup bertahan di atas level ini.
Selain ELSA, MEDC dan AKRA juga dapat dijadikan pilihan sebagai sesama saham yang brekorelasi dengan WTI.