Membuat proyeksi tidaklah salah, dan berimajnasi dengan analisis teknikal adalah bentuk persiapan.
Seperti bagaimana pelaku pasar lain menganggap bahwa IHSG akan membentuk pola head and shoulders jika gagal bertahan di atas 6200. Pola tersebut belum jadi namun tidak ada salahnya diantisipasi. Dan pada artikel ini, kami membuat proyeksi kemungkinan IHSG membentuk pola lain yang lebih bagus lagi.
Masih bagian dalam head and shoulders karena bentuk itulah yang masih lumayan terlihat pada IHSG. Namun di masa pembentukkan shoulder kanan dan jika memang akan gagal, biasanya IHSG akan mengalami perubahan pola lain yang bisa jadi malah bullish. Seperti pola double bottom dan cup and handle misalnya.
Seperti yang kita ketahui IHSG (hingga artikel ini dirilis 21 Februari 2021) masih bergerak dalam range 6152 s/d 6200an. Dan pada perdagangan hari Jumat 19 Februari 2021 malah ditutup naik di atas 6200. Hal ini telah membentuk demand zone pada area 6152 – 6200 pada IHSG.
Fungsi demand zone itu apa? Well bisa dianggap sebagai area untuk beli, mirip dengan support hanya saja bentuknya rentang harga, bukan hanya 1 level harga seperti yang selama ini kami bahas dala artikel saham lainnya.
Menggunakan demand zone ini, kami memperkirakan IHSG tidak akan menurun di bawah 6000, estimasi terendah sampai 6086 dan kemudian rebound kembali membentuk pola cup and handle. Kapan kondisi itu tercapai? Estimasi kami di pekan depan mulai 22 Februari 2021 Anda sudah mulai bisa melihatnya.
Jika benar menjadi pola cup and handle, akan lebih banyak pelaku pasar yang optimis, dengan demikian saham-saham penggerak indeks pun mungkin mulai digerakkan kembali agar IHSG membentuk tren yang lebih solid. Saham-saham yang bisa diamati dengan kemungkinan jika IHSG membentuk cup and handle adalah BBRI ASII BBCA BBNI BMRI JSMR TLKM CPIN.